Rabu, 11 Februari 2009

Ultah Eva




Hai smua xD

Cerita tentang ultah Eva

so ceritanya begini ....

Telpon rumahku berdering, rasanya malas sekali untuk beranjak dari tempat tidur untuk mengangkatnya. Tetapi tidak mengecewakan juga, karena telpon itu adalah informasi penting yang harus segera disampaikan. Isinya: Inna meneleponku agar aku dapat datang ke ultahnya Eva jam 6.30 pagi. Sambil masih mengantuk, aku menyanggupi saja.
Dengan terburu-buru, aku menyiapkan segalanya. Kado untuk Eva, oke. Dompet, ada. Semua siap?, oke. Kelihatannya perlengkapanku sudah siap tempur. Hadiah untuk Eva juga sudah jadi, sudah kering pula. Setelah ini aku masih harus menjemput Menur yang tidak tahu rumah Eva ada dimana.
Sampai di rumah Menur, Menur sudah siap mau cabut, n berangkat. Segeralah tanpa menunda-nunda lagi, kami berangkat. Dugaan kami adalah, ‘kami datang, kasih kado, gosip-gosip sedikit lah, terus pulang’. Ternyata rencananya lain, kami akan main di pemandian Senjoyo. Yaitu sungai yang berasal dari mata air, dan dijadik tempat untuk mandi. Sebenarnya di sana pemandangannya asik, tetapi banyak sampah bertebaran dimana-mana, seakan-akan tidak ada tempat sampah sama sekali.
Setelah sampai di Senjoyo, aku dan teman-teman langsung go!! Eh nggak deng, kami awalnya tidak mau basah, walau hanya di ujung clana. Tetapi karena arus yang deras, walhasil akhirnya kami basah semua. Yudha yang berstatus ‘pacarnya Inna’ hanya duduk menunggu, dan menjaga tas kami, sambil sesekali, dia mengingatkan kami agar cepat selesai. Maklum dia memang cerewet.
Setelah selesai bermain (yang sebenarnya kami belum puas), kami meminta Eva untuk menunjukkan jalan lain untuk pulang coz, kami mau berpetulang. Seru banget , kita semua tersesat dan bingung mencari arah, aku suka deh. Kami menyusuri hutan yang menakutkan, yang ditengah-tengahnya ada sungainya, yang masih terhubung ke Senjoyo. Setelah melewati hutan yang menakutkan sekaligus bikin ilfeel, karena banyak sekali sampah bertebaran, dimana-mana, sungguh memalukan.
Jalan panjang kami susuri, hutan kami lewati, sampailah kami di jembatan yang hanya memiliki satu pegangan. Eva yang pada dasarnya takut ketinggian, berteriak-teriak histeris, mengundang tawa orang lain yang lewat. Di bawah jembata tersebut, ada sungai yang airnya sedikit, jernih dan dangkal. Tadinya kami masih mau bermain, tetapi, kami semua sayang dengan baju kami yang sudah hampir kering. Keputusannya yaitu kami hanya berjalan, dan yang terkena air hanya sebatas mata kaki. Kesulitan mulai muncul stu persatu. Pertama, kami tidak tahu bagaimana caranya untuk naik, karena tidak ada tangga. Kedua, Eva tida tahu tujuan yang akan kita tuju, dan ketiga, sandal Menur patah jadi 2. Kalau aku sih santai, karena sandalku sudah mati duluan sebelum perang, hehehe...Akhirnya kami sampai ke kampung, dan setelah diteliti, kampung itu dekat dengan rumahnya Eva. Horee!! Akhirnya pulang juga. Sampai di rumah Eva, kami disuguhi macam-macan makanan. Hhmm... Enak deh, perut kami kenyang, bisa main, dan bersenang-senang. Ini hari yang indaah dalam hidupku. Kami semua merencanakan untuk melakukan kegitan ini besok Minggu!!!

Tidak ada komentar: